Anggota Dprd Surabaya Digerebek Warga

Anggota Dprd Surabaya Digerebek Warga

Surabaya (beritajatim.com) – Anggota DPRD Surabaya Mahfuds enggan berkomentar banyak mengenai pemberitaan yang ramai menyebut nama dirinya. Mahfuds yang juga…

Anggota DPRD Surabaya Digerebek Istri di Apartemen, Ada Wanita Lain, Alamak

Jumat, 10 Juni 2022 – 16:47 WIB

Ilustrasi - dugaan perselingkuhan anggota DPRD Surabaya ketahuan istri. Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, SURABAYA - Seorang anggota DPRD Surabaya berinisial M digerebek sang istri, MR di sebuah apartemen di Surabaya Barat.

Konon saat digerebek istrinya, oknum anggota DPRD Surabaya itu sedang bersama wanita lain yang diduga selingkuhannya.

Menurut informasi, istri sang anggota dewan malah menjadi korban penganiayaan dari teman wanita suaminya itu.

Setelah kejadian, M yang menjadi korban penganiayaan melaporkan kejadian itu ke Polsek Dukuh Pakis pada Rabu (8/6).

"Pengaduan masuk kemarin. Diduga terjadi penganiayaan dan itu pun masih pengaduan," kata Kapolsek Dukuh Pakis Kompol Agung Widoyoko diberitakan JPNN Jatim pada Kamis (9/6).

Namun, perwira menengah Polri itu tidak mengetahui pasti kronologi penggerebekan anggota DPRD Surabaya itu.

Kompol Agung juga menyebut penggerebekan itu tidak ada kaitan dengan tindak pidana.

"Kalau di belakangnya ada perselingkuhan, saya enggak tahu. Yang saya tangani murni penganiayaan pelapor,” tuturnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

SuaraJatim.id - Sejumlah peristiwa menjadi sorotan kemarin di Jawa Timur, mulai dari anggota DPRD Surabaya yang digerebek istrinya sedang berduaan di apartemen dengan perempuan sampai pemeriksaan anggota Khilafatul Muslimin oleh Polda Jatim.

Selain itu, masih ada sejumlah peristiwa lain, yakni:

1. Warga Sidoarjo tertipu Rp 1 Miliar

Kasus penipuan dengan modus janji-janji bisa meloloskan seleksi akademi kepolisian (Akpol) terjadi di Sidoarjo Jawa Timur ( Jatim ).

Baca Juga:Terpopuler: Jenazah Eril Ditemukan, Polisi Geledah Markas Khilafatul Muslimin

Korban berinisial L (45) warga Buduran. Ia membayar uang Rp 1 miliar agar anaknya bisa lolos Akpol kepada pelaku berinisial SSP (50), warga salah satu perumahan di Gedangan.

Pelaku menjanjikan bisa meloloskan anak L. Namun kenyataannya, L tidak lolos seleksi sehingga uang sebesar Rp 1 miliar tersebut raib.

Akibat penipuan itu, L mengalami kerugian sebesar Rp 1 miliar. Uang itu dikeluarkan oleh korban atas bujuk rayu SSP yang menjanjikan anak L bisa lolos seleksi Akpol.

2. Anggota DPRD Surabaya digerebek istrinya

Anggota DPRD Kota Surabaya digerebek istri sirinya sedang berduaan bersama wanita lain, ngamar di Lantai 12 Apartemen Puncak Golf Jalan Bukit Darmo Kota Surabaya, Kamis (09/06/2022).

Baca Juga:Viral, Calon Haji Asal Tulungagung Bawa Uang Tunai Rp150 Juta, Dimasukkan dalam Jeriken Berisi Beras

Anggota dewan Surabaya berinisial Mah itu digerebek oleh istri sirinya berinisial MR (24) sekitar pukul 00.15 WIB. Dalam penggerebekan itu terjadi kasus penganiayaan terhadap MR, yang dilakukan oleh H--perempuan yang sekamar dengan Mah.

MR kemudian melaporkan kasusnya ke kepolisian. Kabar ini dibenarkan Kapolsek Dukuh Pakis Kompol Agung Widoyoko. Ia mengatakan telah menerima laporan penganiayaan tersebut dan akan ditindak lanjuti dengan mediasi pada Sabtu, (11/06/2022).

“Iya ada mas, masih bersifat aduan jadi kita tindak lanjuti dengan mediasi,” tegas Agung, dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com, Kamis (9/6/2022).

3. 18 Anggota Khilafatul Muslimin Diperiksa Polda Jatim

Subdit I Keamanan Negara (Kamneg) Ditreskrimum Polda Jatim, Kamis 9/6/2022) siang, memanggil sebanyak 18 anggota Khilafatul Muslimin Surabaya Raya.

Mereka bergiliran masuk dan dilakukan pemeriksaan dari siang hingga sore ini. Seperti dijelaskan Amir (ketua) Wilayah Khilafatul Muslimin Surabaya Raya, Aminuddin Mahmud, hari ini yang dipanggil Polda Jatim sebanyak 18 anggotanya.

"Sebelumnya (kemarin) sudah ada tiga orang yang dipanggil oleh polda jatim termasuk saya, mantan amir wilayah yang lalu dan masulul ummah," jelasnya di depan Gedung Ditreskrimum Polda Jatim, Kamis (9/6/2022).

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto mengatakan, hingga kini Subdit I Kamneg masih melakukan pemeriksaan terhadap 18 orang yang hadir dalam pemanggilan.

4. Pria nikahi kambing minta maaf

Setelah bikin heboh jagat negeri ini, Syaiful Arif, pria Gresik yang menikahi kambing menangis dan meminta maaf di depan Majelis Ulama Indonesia (MUI) setempat.

Pria 44 tahun warga Desa Klampok Kecamatan Benjeng itu sebelumnya membuat heboh sebab menikahi kambing di Pesanggrahan Kramat Ki Ageng di Desa Jogodalu, Kecamatan Benjeng.

Mengenakan peci hitam berbaju batik warna dasar coklat, tangis Saiful Arif pecah sambil memegang mic sebelum meminta maaf. Tangannya bahkan bergetar mengucapkan kalimat syahadat.

“Saya meminta maaf dan bertobat kepada Allah SWT atas kesalahan saya sebagai pengantin yang nikah dengan domba. Berjanji tidak lagi mengulangi perbuatan ini lagi,” ujarnya, dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com, Kamis (9/06/2022).

Surabaya (ANTARA) - Badan Kehormatan DPRD Surabaya siap memproses dugaan pelanggaran etik yang dilakukan salah satu anggota dewan yang digerebek istrinya saat berduaan bersama wanita lain di salah satu apartemen, Kamis (9/6). "Ya tergantung laporannya, kalau tidak ada laporan ya tidak diproses karena kami bekerja berdasarkan laporan," kata Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Kota Surabaya Badru Tamam kepada wartawan di Surabaya, Jumat. Badru mengatakan saat ini pihaknya masih melakukan cek silang soal kebenaran kasus penggerebekan salah satu anggota DPRD Surabaya tersebut.  Akan tetapi, ia menegaskan bahwa BK akan melakukan sidang etik sesuai mekanisme yang berlaku jika permasalahan itu terbukti benar. "Kami lihat dulu, tidak bisa sepihak seperti itu. Kalau terbukti akan dilaksanakan mekanisme etik yang berlaku," kata legislator PKB ini. Sebelumnya ramai diberitakan, MR (24) selaku istri siri dari anggota DPRD Surabaya berinisial Mfd, memergoki suaminya berduaan dengan wanita lain di sebuah kamar lantai 12 apartemen di kawasan Surabaya Barat pada Kamis (9/6) dini hari pukul 00.15 WIB.  Saat melakukan penggerebekan, MR sempat mendapat penganiayaan oleh H, perempuan yang sedang bersama Mfd. Mendapat penganiayaan, MR melaporkan kasus tersebut ke Polsek Dukuh Pakis Surabaya. Sementara itu, anggota DPRD Surabaya berinisial Mfd tersebut hingga saat ini belum bisa dikonfirmasi. Anggota Fraksi PKB DPRD Surabaya itu juga belum menjawab pesan singkat WhatsApp (WA) maupun panggilan ponsel dari wartawan.

SURYA.co.id | SURABAYA - Sosok MAH yang dilaporkan oleh istri mudanya sedang berduaan dengan wanita diduga selingkuhannya di apartemen di kawasan Surabaya Barat adalah politisi PKB.

Polisi enggan menyebutkan nama lengkap politisi sekaligus anggota DPRD Surabaya dari Fraksi PKB tersebut.

Kasus penggerebekan oleh istri terhadap suami di Surabaya bukan kali ini saja terjadi.

Tak lama ini, seorang istri sah mengajak keluarganya menggeregebek suaminya yang berprofesi pilot sedang berduaan dengan pramugari dinihari di kamar hotel di kawasan Jalan Raya Darmo.

Berbeda dengan kasus anggota DPRD Surabaya yang dilaporkan istri mudanya berstatus istri siri, istri sah pilot melaporkan suaminya dugaan perselingkuhan dan perzinaan.

Belakangan, setelah polisi melakukan pemeriksaan dan visum terhadap pramugari, ternyata tidak terbukti perbiatan zina dengan si pilot.

Sedangkan kasus MAH, yang dilaporkan adalah wanita yang bersamanya di apartemen.

Wanita itu dilaporkan istri siri MAH atas dugaan penganiayaan ke Polsek Dukuh Pakis.

Baca juga: 6 FAKTA Mama Muda yang Simpan 7 Tengkorak Bayi di Kotak Bekal, Akui Lakukan Aborsi Sejak 2012

Namun, polisi kekurangan alat bukti untuk memeriksa pelapor.

Hal itu karena tidak ada saksi dalam dugaan penganiayaan tersebut.

Kapolsek Dukuh Pakis, Kompol Agung Widoyoko membenarkan adanya aduan perempuan berinisial MR (24) itu ke pihaknya.

"Awalnya hendak membuat laporan, lalu kami terima dan sementara kami terima sebagai aduan," kata Agung, Jumat (10/6/2022).

Arahan mantan kasat Tahti Polrestabes Surabaya itu bukan tanpa sebab.

Menurutnya, saat pelapor mendatangi Mapolsek Dukuh Pakis bersama orang tuanya, menyebut tidak ada saksi yang melihat peristiwa penganiayaan tersebut.

Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Firman Rachmanudin

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Oknum anggota DPRD Kota Surabaya berinisial MAH digrebek seorang perempuan yang merupakan istri airinya di dalam sebuah kamar apartemen wilayah Surabaya Barat, Kamis (9/6/2022) dini hari.

Perempuan berinisial MR (24) itu terpaksa mendatangi kamar apartemen milik MAH karena yang bersangkutan pergi tak ada kabar selama beberapa pekan.

Di dalam kamar itu, MAH sang suami sirinya ternyata tengah berduaan bersama perempuan berinisial H.

Tak terima dengan penggerebekan itu, H lalu memaki MR dan menganiayanya hingga berujung aduan ke polisi.

Kapolsek Dukuh Pakis, Kompol Agung Widoyoko membenarkan aduan tersebut.

Baca juga: Heboh Video Seorang Pemuda Lempar Benda Mirip Bondet, Dentumannya Menggelegar, Diduga di Probolinggo

"Sabtu tanggal 11 nanti akan kami lakukan mediasi," kata Agung, kepada wartawan, Kamis (9/6/2022).

Diketahui, MAH adalah salah satu oknum anggota DPRD Kota Surabaya dari Fraksi PKB.

Hal itu disebut oleh MR yang sempat mencari keberadaan MAH di kantornya.

"Di kantornya tidak ada saya akhirnya ke Apartemen untuk cari tahu," ujarnya.

Disana, MR sempat dihalangi oleh staff dari MAH dengan dalih bosnya sedang tidak ada di tempat.

Namun, MR curiga karena melihat sepatu suami sirinya itu ada di lokasi.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

SuaraJatim.id - Anggota DPRD Kota Surabaya digerebek istri sirinya sedang berduaan bersama wanita lain, ngamar di Lantai 12 Apartemen Puncak Golf Jalan Bukit Darmo Kota Surabaya, Kamis (09/06/2022).

Anggota dewan Surabaya berinisial Mah itu digerebek oleh istri sirinya berinisial MR (24) sekitar pukul 00.15 WIB. Dalam penggerebekan itu terjadi kasus penganiayaan terhadap MR, yang dilakukan oleh H--perempuan yang sekamar dengan Mah.

MR kemudian melaporkan kasusnya ke kepolisian. Kabar ini dibenarkan Kapolsek Dukuh Pakis Kompol Agung Widoyoko. Ia mengatakan telah menerima laporan penganiayaan tersebut dan akan ditindak lanjuti dengan mediasi pada Sabtu, (11/06/2022).

“Iya ada mas, masih bersifat aduan jadi kita tindak lanjuti dengan mediasi,” tegas Agung, dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com, Kamis (9/6/2022).

Baca Juga:Pembuang Bayi di Selokan di Permukiman Jemur Surabaya Ibu Kandungnya Sendiri, Anak Kosan Sekitar

Dihubungi terpisah MR, istri Siri Mah, mengatakan jika mulanya Mah menghilang dari rumahnya selama 3 pekan. Ia pun berusaha menghubungi nomor pribadinya namun tidak aktif.

“Saya datangi kantor dewan dan DPC PKB Kota Surabaya tapi gak ada,” ujarnya, Kamis (09/06/2022).

Ia pun lantas teringat kepada pemandu lagu wanita berinisial H yang bekerja di salah satu Karaoke di Surabaya karena pernah menghubungi MR usai menikah siri dengan Mah.

Ia yang penasaran langsung mendatangi apartemen Puncak Bukit Golf tempat H tinggal. Disana, ia mendapati mobil Fortuner Hitam milik Mah berada di parkiran.

“Saya langsung naik ke Lantai 12 naik tangga darurat dan bertemu dengan staffnya pak Mah. Sempat dihalang-halangi, katanya pak Mah tidak ada. Tapi saya lihat ada sepatunya,” ujar MR.

Baca Juga:18 Anggota Khilafatul Muslimin Surabaya Diperiksa Begiliran di Polda Jatim

Saat sedang berdebat, tiba-tiba H keluar dengan emosi dan mengumpat MR dengan kalimat kasar. H lantas memukul dan membenturkan kepala MR ke Tembok Apartemen. Merasa dirugikan, MR lantas melapor ke Polsek Dukuh Pakis.

“Subuh karena badan saya sakit dan lebam saya lapor ke Polsek Dukuh Pakis. Hasil visum ada semua,” katanya menegaskan.

Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Firman Rachmanudin

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Kasus dugaan perselingkuhan oleh wanita idaman lain yang menyeret nama MAH seorang anggota DPRD Surabaya dari Fraksi PKB terus bergulir.

Kapolsek Dukuh Pakis, Kompol Agung Widoyoko, membenarkan adanya aduan perempuan berinisial MR itu ke pihaknya.

"Awalnya hendak membuat laporan, lalu kami terima dan sementara kami terima sebagai aduan," kata Agung, Jumat (10/6/2022).

Arahan mantan kasat Tahti Polrestabes Surabaya itu bukan tanpa sebab.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Surabaya Merangkak Lagi, Polisi Gencarkan Vaksin Booster Jelang HUT Bhayangkara

Menurutnya, saat pelapor mendatangi Mapolsek Dukuh Pakis bersama orang tuanya, menyebut jika tidak ada saksi yang melihat peristiwa penganiayaan tersebut.

"Jadi di lokasi, hanya ada pelapor dengan si perempuan yang dilaporkan. Kemudian saat itu secara kasat mata memang ada bekas seperti cakaran kuku di leher, tapi itu sangat minim sekali," imbuhnya.

Meski begitu, polisi tetap melayani MR (24) untuk dapat dilakukan visum guna menguatkan dugaan penganiayaan padanya.

"Hasil visum belum terbit. Nanti akan kami arahkan mediasi karena juga permintaan dari keluarga pelapor," bebernya.

Disinggung terkait motif yang melatarbelakangi penganiayaan itu, Agung masih belum bisa memastikan.

"Kami masih tahap lidik. Sebatas menginterogasi saja. Itu pun terkait dengan dugaan tindak pidana penganiayaan antara pelapor dengan peremouan yang tahu wajahnya tapi tidak tahu identitasnya. Itu yang kami dalami. Selebihnya, tidak bisa kami berasumsi," tandasnya.

Sebelumnya,dikabarkan MR mendatangi apartemen di Surabaya Barat yang diduga salah satu kamarnya dihuni oleh MAH, seorang anggota DPRD Kota Surabaya dari fraksi PKB.

MR mengaku, ia sebagai istri siri dari MAH yang merasa ditelantarkan tanpa kabar selama beberapa pekan.

Ia akhirnya menggerebek kamar apartemen MAH dan menemukan seorang perempuan yang juga diduga merupakan wanita idaman lain dari oknum anggota DPRD Kota Surabaya tersebut.

Keduanya saling cekcok dan berujung pada pertengkaran fisik.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Laporan Wartawan Tribun Medan Alfiansyah

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Dua anggota DPRD Medan, David Roni Sinaga dan Habib Sinuraya diduga melakukan penganiayaan terhadap Khalik Fazduani di halaman tempat hiburan malam Higs5 Bar & Lounge di Jalan Abdullah Lubis, Kecamatan Medan Baru, pada Sabtu (5/11/2022) silam.

Kedua belah pihak  telah sama-sama membuat laporan kepada polisi, dengan tudingan penganiayaan.

Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Teuku Fathir mengatakan saat ini kasus tersebut telah ditangani oleh Polrestabes Medan.

"Mau dilaksanakan gelar perkara, memberikan kepastian hukum kepada kedua belah pihak," kata Fathir kepada Tribun Medan, Selasa (20/12/2022).

Ia mengatakan, pihaknya akan kembali menggelar perkara kasus tersebut agar bisa menemukan titik terang dalam kejadian yang menyeret dua orang wakil rakyat tersebut.

Baca juga: Pasien Sakit Kaki Kiri Tapi Dokter Operasi Kaki Kanan, RS di Medan Dipolisikan Dugaan Malapraktik

"Kalau setiap proses itukan gelar dari lidik ke sidik, kemudian proses berjalan tinggal satu kali lagi gelar," sebutnya.

Fathir mengungkapkan, petugas masih tetap membuka Restorative Justice atau RJ kepada kedua belah pihak yang berseteru.

"Kalau kami penyidik ini bersikap pasif, kalau memang para pihak itu mau (RJ), ada etikat untuk perdamaian ya kita tetap membuka diri. Tetapi kalau tidak ada kita nggak akan masuk ke ranah itu," katanya.

Dua orang Anggota DPRD Kota Medan terlibat keributan dengan seorang warga di halaman tempat hiburan malam, Higs5 Bar & Lounge di Jalan Abdullah Lubis, Kecamatan Medan Baru.

Kedua anggota DPRD Kota Medan itu yakni bernama, David Roni Sinaga Fraksi PDIP dan Habibi Sinuraya Fraksi Nasdem sementara, salah seorang warga tersebut bernama Khalik Fazduani.

Kini, kasus keributan yang terjadi pada, Sabtu (5/11/2022) subuh itu pun berakhir saling membuat laporan polisi.

Menurut Habib, peristiwa yang menyerat nama dirinya dan rekannya David sebagai wakil rakyat tersebut bermula ketika, mereka memenuhi undangan di tempat hiburan malam tersebut.

Bukan hanya berdua, keduanya pun membawa keluarga masing-masing untuk datang memenuhi undang dari adiknya Habib di sana.

"Kami datang ke sana dengan cuma-cuma bukan menghabiskan uang. Saya di undang oleh adik kandung saya ada acara di sana," kata Habibi kepada Tribun-medan, Jumat (2/12/2022).

"Kebetulan saya lagi sama bang David malam itu, saya ajaklah ke sana juga sama istri, kakak, dan adik bang David," tambahnya.

Baca juga: Polresta Solo Akan Proses Dugaan Penganiayaan yang Dilakukan Putri Raja Keraton Solo

Malam itu, awalnya Habib tiba duluan bersama calon istrinya sementara David menyusul belakang bersama dengan keluarganya, termasuk adiknya Risdo yang juga turut dilaporkan.

"Sampai di sana kita menghadiri live musik, kita mengikuti game yang ada di sana," sebutnya.

Lalu, ia menceritakan ketika selesai acara ia pun hendak meninggalkan lokasi dan menuju ke arah mobil.

Namun, saat berjalan keluar dari Higs5 Bar & Lounge Habib bersenggolan dengan seorang pria yang ketika itu memakai pakaian berwarna coklat.

"Saya keluar tiba-tiba bersenggolan sama orang yang tidak saya kenal. Terus dia mengeluarkan kata-kata kotor. Karena calon istri saya takut saya emosi, dia langsung menarik tangan saya ke mobil," ungkapnya.

Dijelaskannya, berselang beberapa menit David dan keluarganya pun menghampiri dirinya yang ketika itu sudah berada di dalam mobil bersama calon istrinya.

"Saya tanya sama Risdo ada nggak kawannya yang pakai baju coklat, dimaki dan dorongnya aku," tuturnya.

Mendengar hal tersebut, Risdo pun langsung emosi dan mencari keberadaan pria yang memakai pakaian berwarna coklat tadi.

"Risdo sempat teriak-teriak siapa yang mukul bang Habib," ujarnya.

Habib menuturkan, teriakan dari Risdo ternyata disambut oleh seorang pria yang belakangan diketahui bernama Khalik Fazduani.

"Si Khalik ngomong kau siapa kepada Risdo, di sampaikan sama Khalik bahwa dia keluarga Panggabean, terus kau mau apa kok bawa-bawa keluarga Panggabean kata si Risdo," ungkapnya.

Ia mengatakan, setelah itu antara Khalik dan Risdo pun terlibat perkelahian hingga akhirnya mengundang perhatian orang - orang yang berada di sana.

Baca juga: Kesaksian Ibu Korban Penganiayaan Anak di Lumajang, Ungkap Sifat Suaminya yang Tempramental

"Kami langsung turun dari mobil, mau merelai. Kawannya si Khalik ada tiga, empat orang ikut membantu merelai, ada juga yang bantu campur tangan," sebutnya.

Diceritakan Habib, saat itu keadaan sudah tidak karuan ia bersama dengan calon istrinya dan juga keluarga David ikut dianiaya.

"Saat itu saya mendapatkan pukulan dibagian dahi sama pipi sebelah kanan, bang David kena pukulan dibagian mata, terus saya melihat dengan jelas calon istri saya di dorong sampai dua kali terjatuh dan pingsan," bebernya.

Ia menambahkan, keadaan pun seketika berubah ketika calon istrinya itu jatuh pingsan di lokasi kejadian.

"Si Khalik di larikan sama kawan-kawannya. Kita larikan langsung ke Rumah Sakit Colombia, lebih kurang pukul empat itu," ucapnya.

"Langsung kita di rawat, minta tolong sama dokternya pada malam itu untuk mencatat luka-luka apabila visum dibutuhkan," sambungnya.

Kemudian, setelah dua hari lamanya dari peristiwa itu ia pun mendapatkan kabar bahwa insiden itu dilaporkan ke Polsek Medan Baru.

"Kita mencoba melakukan mediasi, mediasi yang kami lakukan ini bukan mediasi yang tanda kutip kami merasa bersalah," ucapnya.

Ia menuturkan, bahwa pasca kejadian pengacara korban sempat meminta uang perdamaian sebesar Rp 3 Miliar kepada mereka.

Hal itu disampaikan oleh pengacara Khalik kepada Kanit Reskrim Polsek Medan Baru dan disampaikan kepada pihaknya.

Habib juga mengatakan, dirinya juga sempat dihubungi oleh pengacara Khalik untuk menanyakan uang perdamaian tersebut.

Namun, pihaknya tidak mengabulkan permintaan tersebut. Hingga akhirnya peristiwa itu pun dibeberkan ke media.

"Sampai detik ini saya dan bang David belum pernah jumpa dengan namanya Khalik Fazduani. Kami belum pernah jumpa, telpon pun tidak pernah, pengacaranya terus yang komunikasi dengan saya," pungkasnya. (cr11/tribun-medan.com)

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Dugaan Duo Anggota DPRD Medan Pukuli Warga, Tak Ada Titik Terang, Polisi Saran Restorative Justice